GEO Wacana

Ngangsuh Kaweruh

SEJARAH PENCARIAN MINYAK BUMI DI THAILAND

thai.jpgPencarian minyak bumi di Thailand dimulai pada tahun 1921 dimana saat itu Kepala Departemen Kereta Api yang dikepalai oleh Pangeran Kamphaengphet Akara Yothin memerintahkan geologist Amerika untuk mencari minyak bumi di daerah utara sekitar Chiang Mai di Cekungan Fang. Tujuan pencarian minyak bumi dan juga batubara ini dimaksudkan untuk mengganti penggunaan kayu bakar yang digunakan untuk bahan bakar penggerak tenaga uap yang masih digunakan kereta api jaman dulu di Thailand. Akhir dari pencarian minyak bumi dan coal tersebut disimpulkan bahwa Cekungan Fang bukan termasuk salah satu cekungan besar yang mampu menyimpan banyak minyak bumi.Sampai akhirnya pada tahun 1954, ditemukanlah pertama kali minyak bumi di cekungan Fang di Chai Prakarn di Cekungan Fang yang ada di Chiang Mai. Adalah Departemen Pertambangan (Department of Mines) yang sekarang berganti nama menjadi Departemen Sumber Daya Mineral (Department of Mineral Resources) yang akhirnya menemukan minyak bumi ini di Cekungan Fang di Chiang Mai. Produk dari minyak bumi yang ditemukan tersebut sebagian digunakan aspalnya. Pada tahun 1968, pemerintah Thailand membuat kebijaksanaan untuk mengundang beberapa perusahaan minyak dari luar Thailand untuk melakukan pencarian minyak bumi di Thailand. Union Oil yang kemudian berubah nama menjadi Unocal akhirnya menemukan lapangan gas terbesar saat itu di lepas pantai Teluk Thailand. Nama lapangan gas tersebut adalah Erawan dan ditemukan pada tahun 1973. Penemuan ini akhirnya dilanjutkan dengan pengeboran development untuk mendapatkan produksi lebih banyak dari lapangan gas tersebut. Akan tetapi pengeboran development yang pertama tidak sukses karena data bawha permukaannya berbeda dari yang diperkirakan. Untuk mengurangi tingkat ketidak tentuan ini akhirnya diputuskan untuk melakukansurvei seismic setelah penemuan lapangan gas tersebut.  

Di tahun 1971, untuk menambah daya tarik buat investor asing terutama perusahaan-perusahaan minyak dari luar Thailand, akhirnya pemerintah Thailand mengeluarkan peraturannya pertama yang mengatur tata cara melakukan pencarian minyak di Thailand dan bagaimana pembagian hasilnya setelah ada penemuan. Peraturan ini tertuang dalam “Petroleum Act and Petroleum Income Tax”. Pembagian hasil yang ada tidak seperti di Indonesia yang menggunakan system PSC (Production Sharing Contract) tetapi lebih menggunakan Royalty dan Tax lewat system Concession. Pengaturan bagi hasilnya adalah berdasarkan dari royalty yang menggunakan sliding scale rate (tergantung jumlah produksi per bulan) dan tax. Royalty berkisar antara 5-15% yang didasarkan dari jumlah produksi per bulannya. Sedangkan tax yang diberlakukan adalah 50% dari net income. Tahun 1981, masuklah Thai Shell dalam pencarian minyak bumi di onshore Thailand. Sumur eksplorasi pertama adalah PTO-A01 dan ditemukan minyak bumi tapi dalam jumlah yang tidak komersial saat itu. Sumur eksplorasi berikutnya adalah LKU-A01 yang akhirnya menemukan minyak bumi dalam jumlah yang komersial di daerah Lan Krabu provinsi Khamphaengphet. Penemuan lapangan minyak ini akhirnya diberi nama Sirikit Field yang tidak lain adalah nama dari permaisuri Thailand saat ini.  

Tahun tanggal 20 Juni 1985, Petroleum Authority of Thailand Plc. (PTT) mendirikan Petroleum Authority of Thailand exploration and Production Public Company Limited (PTTEP). Salah satu tujuan dari PTTEP adalah mencari, mengembangkan, dan memproduksi lapangan-lapangan gas dan minyak bumi yang ada di Thailand. Ini sesuai dengan tekat pemerintah Thailand untuk menguatkan stabilitas energi di Thailand dan juga mengurangi jumlah import dari luar Thailand. 

Sampai akhirnya sekarang banyak perusahaan-perusahaan minyak dunia baik yang besar maupun kecil yang akhirnya masuk ke Thailand. Intensitas pengeboran yang ada di Thailand juga sangat tinggi karena kebutuhan domestic yang juga meningkat tajam dari 22482 barrels of oil equivalent per day pada tahun 1960 menjadi 1051500 barrels of oil equivalent per day pada tahun 2003. Ini berarti dalam 43 tahun jumlah kenaikan sebesar hampir 50 kali lipatnya. Itulah sebabnya pengeboran development di daerah Thailand sangat cepat dilakukan untuk memenuhi target yang ada.

January 31, 2008 - Posted by | GeO

1 Comment »

  1. Ternyata seperti itu ya
    Saya baru tahu dari postingan agan
    nice share

    Comment by Tips Simple | March 19, 2012 | Reply


Leave a comment